LIHAT APA YANG DI SAMPAIKAN, JANGAN MELIHAT SIAPA YANG MENYAMPAIKAN!


LIHAT APA YANG DI SAMPAIKAN, JANGAN MELIHAT SIAPA YANG MENYAMPAIKAN - Menyampaikan sesuatu itu adalah amanah apabila sesuatu itu bernilai kebaikan, ataupun tentang mencegah hal-hal yang tidak baik agar merubahnya menjadi lebih baik dari apa yang di sampaikan.

Disini saya pribadi ingin memaparkan sedikit gambaran sifat egois, sensitif, dan keras kepala.

Pertama adalah sifat egois: Sifat egois sering terjadi dalam setiap orang, ada yang bisa menahan rasa egoisnya, dan ada juga yang tidak bisa mengendalikan rasa egoisnya. Egois cenderung atau dominan terhadap keinginan seseorang itu agar dipenuhi, bahkan harus merasa puas terhadap apa yang diinginkannya. Misalkan kita menyampaikan sesuatu kepada orang yang bersifat egois, sesuatu itu berbentuk nasihat, masukan, dan bisa juga saran.

Disini orang yang bersifat egois akan merasa risih, gerah, bahkan geram ketika mendengar arahan dari orang yang menurutnya tidak layak menyampaikan sesuatu padanya.  Untuk masalah pendapat atau argumen yang berbeda-beda, orang yang sifatnya egois akan cenderung lebih banyak rasa penolakan dari apa yang dia dengarkan, penolakan bisa saja terjadi dalam bentuk pendapatnya saja yang ingin didengarkan, tanpa menghiraukan orang yang berusaha menyampaikan sesuatu hal yang positif padanya.

Yang kedua adalah masalah rasa sensitif: Sensitif sering terjadi pada siapapun makhluk yang ada di bumi ini, terkadang rasa sensitif itu bisa dilihat dari cara dia menolak sesuatu, dan itu bisa saja terlihat dari ekspresi wajahnya.

Contohnya adalah ketika ada penceramah yang menyampaikan suatu kajian islami kepada jamaahnya, katakan saja kajian itu terjadi di waktu sore setelah sholat ashar. Salah satu jamaah tidak suka dengan ceramah si ustadz misalnya, dan yang terjadi adalah penolakan terhadap paparan yang telah di sampaikan oleh si ustadz kepada jamaahnya, karena telinganya sensitif mendengar ceramah tersebut maka raut wajah pun ikut menolaknya, bahkan bisa saja hatinya merasa tidak nyaman lagi terhadap kajian tersebut. Penolakan yang saya pribadi maksudkan adalah penolakan yang terjadi secara tidak langsung, boleh jadi jamaah yang sensitif itu ikut kajian full di sore hari itu saja, dan selebihnya di hari esok apabila si ustadz yang sama menyampaikan kajian, maka bisa dikatakan jamaah yang sensitif ini tidak akan datang lagi di kajian ustadz tersebut. Rasa sensitif bisa saja berujung rasa tidak suka terhadap sesuatu.

Yang terakhir adalah sifat orang yang keras kepala (kepala batu): Orang keras kepala yang saya maksudkan adalah orang yang sifatnya berkaitan dengan orang yang egois dan orang yang sensitif.

Orang yang kepala batu biasanya tidak pernah mau mendengarkan siapa yang berbicara, dia hanya sejalan dengan otaknya saja, apa yang menurut dia benar maka dia benarkan. Apabila ada orang yang menyampaikan sesuatu padanya, seperti yang telah saya paparkan di poin masalah sifat yang egois itu. Orang keras kepala bisa juga menolak mentah-mentah pendapat, arahan, masukan, dan bahkan nasehat dari orang lain, dia hanya mengikuti nalurinya sendiri tanpa melihat apa akibatnya.

Sahabat, jangan pernah kita tanamkan sifat-sifat yang demikian, kalau pun ada maka tidak bisa di tolak keberadaannya. Tinggal kembalikan pada diri kita, bagaimana cara kita membawanya dan mengendalikannya. Untuk kemaslahatan kita bersama, maka tidaklah susah bagi kita untuk terus saling menasehati. 

Kesimpulannya adalah kita mesti mesti melihat apa yang disampaikan, maksudnya adalah tentang kata-kata mutiara dan juga tentang hal-hal yang baik. Terlebih untuk kebaikan kita bersama. 

Kita jangan sesekali meremehkan siapa yang menyampaikan sesuatu itu. Akan tetapi kita mesti bercermin dan melihat apa isi yang disampaikan, apa maknanya maka kita harus bersifat terbuka untuk hal-hal seperti itu. Walau anak kecil sekali pun yang menyampaikan kebaikan, maka ambil semua karena itu adalah yang baik. Jangan sampai karena mentang-mentang anak kecil yang menyampaikan sesuatu itu, maka kita pun menolaknya mentah-mentah.

Akhir kata: Tulisan ini adalah goresan tinta biasa, masih sangat banyak kekurangannya. Maka dari itu mari lengkapi tulisan ini dengan kritik atau saran yang saudara berikan untuk menjadi kontribusi saudara dalam tulisan ini. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua.

Allahumma aamiin

Komentar

Postingan Populer