BERDISKUSI, MAKA ILMU AKAN HIDUP
Ada seorang ustadz, karakternya pendiam, tawadhu (rendah hati), dan banyak senyum.
Setiap selesai shalat pasti para jamaah di ajak untuk Mudzakarah Iman (diskusi perkara iman), kita para jamaah dengan senang hati menerima ajakan ustadz tersebut, karena beliau (ustadz) menyampaikan bahwa dengan diskusi lah sebuah ilmu itu akan hidup karena sering di asah.
Selain ustadz yang saya sebutkan di atas, ada juga tipe ustadz yang jarang dan bahkan tidak pernah mengajak untuk Mudzakarah Iman (diskusi perkara iman). Setiap selesai shalat, kemudian wiridan, setelah itu langsung bergegas pulang. Hal ini menjadikan kami (para jamaah) bertanya-tanya, karena setidaknya diskusi itu kurang lebih 5-10 menit. Toh juga tidak berlama-lama.
Hanya karena demi menghidupkan sebuah ilmu agar tidak kaku, dan juga beku, kita sering kali ingin berdiskusi perkara iman, ilmu, amal, dan juga perkara duniawi.
Satu-satunya olahraga pikiran adalah dengan berdiskusi. Kalau kita hanya mendengarkan saja maka itu tidak cukup. Rasa penasaran akan selalu ada, dan rasa penasaran itu akan terobati oleh sebuah pertanyaan.
Ketika ada pertanyaan maka diskusi pun otomatis akan hadir dengan sendirinya, seiring dengan ranah pembahasan yang di diskusikan. Oleh karena itu, apabila kita membiasakan diri dengan berdiskusi, ilmu yang dimiliki itu akan senantiasa hidup walaupun sedikit.
Jangan pernah putus asa, karena ada pepatah mengatakan bahwa sedikit demi sedikit, lama-kelamaan akan menjadi bukit.
Akibat tidak pernah diskusi itu menurut pribadi saya adalah bisa menjadikan syaraf otak menjadi kaku, pikiran menjadi beku. Karena bahasa yang saya pakai adalah berdiskusi cara menghidupkan ilmu, dan juga cara olahraga pikiran, dengan pikiran itu kita hidup pun berimajinasi untuk menciptakan gagasan-gagasan penting. Karena kita hidup juga dengan imajinasi, bukan hanya sekedar nongol doang.
Tatkala ilmu itu hidup karena diskusi, maka kita tinggal mengaplikasikan atau membentuk sendiri dalam penalaran kita bagaimana cara kita mengamalkannya.
Hakikat dari hidupnya sebuah ilmu itu adalah bagaimana cara kita mengamalkannya, atau bahasa kerennya adalah bagaimana cara kita mengaplikasikannya dalam kehidupan kita sehari-hari.
Dan matinya sebuah ilmu adalah dikarenakan tidak pernah diluapkan dalam bentuk pengamalan.
Maka poin penting yang akan saya paparkan di akhir tulisan ini adalah: Berdiskusi, maka ilmu akan hidup. Dengan hidupnya ilmu, maka kita kembangkan dengan pengamalan. Dengan pengamalan, maka hidup kita pun tenang.
Wallahu A'lamu Bishshawab
Komentar
Posting Komentar